Jerit Alamku
Seperti ujung sabit
Diderapun tetap menelusup disetiap sela
Bumiku keronta dan terlunta
Secangkir embun diteguk dusta
Semusim semi daunpun gugur
Teriakan putih di sekelebat nafsu
Dinding retak mencabar duka
Parau kau ucapkan
Sumbang kau lantunkan
Pembual berkedok mantra
Sayu kulihat sekeliling
Pucat kuraba kening
Lontarkan buih janji
Sampai detik meniti
Tak sedikit yang ditepati
Tengok sampah desa
Tengok kaki jalan
Terlunta di kecam alam
Titikpun tak seterang janji
Bualan suara petinggi alam
Oleh : ghoffar Shiddiq Cahyono.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar