Lamongan: Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
kembali meluruk gedung DPRD dan menyiapkan tiang gantung untuk Wakil
Ketua DPRD, Saim yang pernah bersumpah mempertaruhkan nyawanya sebagai
garansi kepada massa jika 2013 tidak ada tambahan lagi Mobdin untuk
anggota dewan, Kamis (20/12/2012) siang ini.
Langkah nekat massa
PMII berjumlah 75 orang ini sebagai upaya untuk menagih janji wakil
ketua DPRD yang katanya menolak pengajuan Mobdin baru. Tapi kenyataannya
dalam RAPBD 2013 masih tercantum poin pembelian Mobdin 15 unit dengan
nilai Rp 2, 5 miliar.
Massa yang bergerak menuju Gedung DPRD dan
hendak masuk melalui pintu gerbang Utara langsung dihadang puluhan
petugas gabungan dari polres, Satpol PP dan dibantu polsek kota. Ketua
PMII Cabang Lamongan, Benu Nuharto menuding ucapan yang pernah
disampaikan Wakil Ketua DPRD Saim sebagai ucapan manusia pendusta yang
hanya mengelabuhi dan menelikung masyarakat Lamongan.
"Janji yang
katanya akan mempertaruhkan jiwa demi menolak pengajuan Mobdin 2013
hanya ucapan seorang pendusta. Pak Saim wakil rakyat yang penghianat,"
tegas Benu Nuharto saat berorasi di jalan raya jalan Basuki Rahmad,
depan gedung dewan.
Langkah menyisipkan kembali anggaran untuk
Mobdin dewan dinilai sebagai bentuk penghianatan wakil rakyat kepada
rakyat yang memilihnya."Kita sudah siapkan tiang gantungan untuk wakil
rakyat yang pendusta,"teriak Febri Nugroho, wakil massa saat berorasi.
Hampir
setengah jam massa berorasi di depan gedung, akhirnya diperbolehkan
masuk. Massa ditemui semua Ketua Komisi, A, B, C , D serta Banggar di
ruang Komisi A diantaranya, Sulaiman, Sutarjo, Nibianto, Jimy Harianto
dan Kusmanan.
Namun sepuluh perwakilan massa PMII menolak ditemui
mereka."Kita hanya mau ditemui ketua dan wakil ketua DPRD. Bukan anda -
anda,"tegas Benu Muharto. Massa keluar dan semua anggota Banggar
bersedia menemui perwakilan PMII di ruang Banmus.(surya)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar