Massa PMII meninggalkan gedung DPRD dengan kekecewaan
mendalam lantaran perjuangannya menghalangi pembilan Mobnas untuk
anggota DPRD pupus sudah.
Sebelum meninggalkan Gedung DPRD,
massa membakar keranda mayat tepat di depan pintu gerbang masuk dewan.
Kamis (20/12/2012) siang. Massa juga rencana membawa masalah ini ke
Gubernur Jatim, Soekarwo
Aksi ini sebagai bentuk kemarahan dan
kekecewaannya atas ketidak berhasilannya memperjuangan aspirasinya
menghadang pembelian 15 unit mobil dinas senilai Rp 2,5 miliar untuk
para wakil rakyat menggenapkan jumlah kendaraan yang sudah ada
sebelumnya lewat dana alokasi khusus (DAK) 2012 sebanyak 13 mobil.
“Ini
sudah bentuk permainan antara eksekutif dan legislatif meski dengan
dalih mobil yang dialokasikan untuk semua anggota DPRD Lamongan itu
sifatnya pinjam pakai,” ungkap Ketua PMII Cabang lamongan Benu Nuharto
Benu jengkel melihat sikap para wakil rakyat yang dianggap tidak bisa menempatkan skala prioritas untuk masyarakat.
Tidak
puas dengan hasil pertemuannya bersama ketua DPRD, wakil ketua, serta
sejumlah Ketua Komisi, Fraksi dan anggota Banggar, massa meluapkan
kekecewaannya dengan kembali berorasi di jalan raya Basuki Rahmad serta
membakar keranda yang diusungnya.
Benu sudah memperkirakan sejak
awal, jika soal Mobdin dewan ini tetap di luluskan, masalahnya 13 Mobdin
sebelumnya sudah dibagi dan tinggal tersisa 22 unit lagi. Makanya dengan
dalih apapun, mereka memperjuangkan kepentingannya.
Teriakan
orasi, Febri Nugroho semakin lantang untuk membawa masalah ini ke
Gubernur Jatim.”Dewan dan eksekutif tidak tanggap dengan apa seharusnya
yang dibutuhkan masyarakat, “tegasnya.
Hingga menunggu sampai
habis miniatur keranda dilalap api, sekirar 30 menit lamanya Febri
Nugroho memimpin orasi dengan kalimat yang lebih tajam dan membikin
panas telinga.”Wakil rakyat penghianat dan hanya ingin enaknya
sendiri,”tambah Febri.
Sepanjang aksinya, petugas tetap menjaga
ketat di sekitar Gedung DPRD. Kasat Reskrim AKP Hasran, terjun langsung
ke lokasi. Sementara sejumlah petugas berpakain preman juga tetap
disiagakan di dalam gedung. Massa kembali setelah keranda mayat habis
karen si jago merah.
”Ini sebagai bentuk perumpamaan matinya hati
nurani anggota DPRD Lamongan dan layak digantung lalu
dikuburkan,”tambah Febri sembari meninggalkan lokasi aksinya untuk
kembali ke sekretariat PMII Cabang Lamongan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar