Bagi para aktifis yang berdemo saat itu,ucapan kader Demokrat itu merupakan pelecehan bagi semua kaum Nahdliyin yang sangat tidak pantas di ucapkan oleh anggota DPR RI tersebut. ”kami tidak menerima pelecehantersebut,sebuah penghinaan terhadap bapak kami, guru bangsa kami dan panutan kami” tutur salah satu orator aksi tersebut.
“jelas-jelas dulu lengsernya gusdur tak pernah terbukti sampai di meja hijau, namun lengsernya gus dur hanyalah kepentingan elit politik yang takut dan terancam kejujuran beliau waktu itu” lanjutnya.
Dalam aksinya, para pendemo juga melempari kantor Partai Demokrat dengan tomat busuk sebagai bentuk kemarahan mereka.
Aksi tersebut pun berlanjut di gedung DPRD Lamongan. Para pendemo sempat adu dorong dengan aparat kepolisian, karena para pendemo menginginkan masuk ke Gedung Dewan untuk menyampaikan aspirasinya.
“saya siap mengirimkan surat secara tertulis untuk menurunkan sutan bhatugana” tutur ketua Fraksi Partai Demokrat, Ali Prasetyo dan Fatkhurrahman.
Penyikapan aksi tersebut bukan hanya di Lamongan saja, akan tetapi di beberapa daerah juga terjadi,seperti di Jakarta serta beberapa daerah lain.
0 komentar:
Posting Komentar