photo Nirwana-Bannerm_zpsfb61fe90.jpg

Minggu, November 18, 2012
0


STUDENT GOVERNMENT
SISTEM PEMERINTAHAN MAHASISWA
UNISDA LAMONGAN
Mahasiswa yang dikenal sebagai agen of social change dan agent of sosial control memiliki peranan yang cukup vital dalam proses pembangunan, baik sifatnya pembangunan fisik maupun pembangunan sosial.
Sebagai Agent of social control, mahasiswa harus bisa mengawal, mengawasi, membenahi, dan menjaga stabilitas masyarakat agar tidak terbawa arus globalisasi yang terlalu deras yang dikhawatirkan membawa kehidupan bermasyarakat menuju permasalahan- permasalahan yang pelik.
Kaitannya sebagai agent of Social change atau perubahan sosial tentunya mengharuskan mahasiswa untuk terus bisa mengabdikan hati fikiran dan tenaganya untuk society atau lazim disebut dengan masyarakat. Mahasiswa dalam hal ini menjadi subject penentu perubahan, membawa perubahan masyarakat menuju lebih baik, merubah masyarakat yang belum tahu apa-apa menjadi tahu, membantu masyarakat yang masih terbelakang untuk bisa berlari atau setidaknya berjalan cepat mengejar kehidupan yang lebih maju.
Merupakan sebuah tugas yang sulit untuk menjaga dan melakukan perubahan-perubahan dalam masyarakat, apabila masyarakat sebagai subject pelaksana tidak kita libatkan dalam perkara ini. Mahasiswa harus bisa mempersiapkan mental masyarakat untuk siap menyongsong apapun yang akan hadir didalamnya. Persiapan yang matang ini tentunya hanya bisa diaksanakan dengan pendidikan-pendidikan yang sifatnya social, atau social education.
Tidak bisa kita pungkiri saat ini, dunia pendidikan di Indonesia, secara garis besar, masih bisa dikatakan sangat primitif. Pendidikan masih berkutat dalam lingkup yang kurang ‘membumi’, yaitu hanya menomorsatukan penyampaian dan penerimaan materi (material-based communication) dan mengabaikan korelasi antara materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. Metode pendidikan seperti ini sama sekali tidak efektif karena saat diaplikasikan ternyata materi dan keadaan masyarakat tidak relevan. Model pendidikan yang semestinya kita optimalkan disini adalah model yang berorientasi pada kebutuhan dan dinamika masyarakat (people-based learning activity). Model pendidikan seperti ini sangat urgen mengingat dinamika masyarakat baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan budaya berkembang dengan sangat cepat. Jika dunia pendidikan tidak berusaha mengimbangi perkembangan tersebut, maka tamatlah riwayat dan peran serta dunia pendidikan dalam mencetak para penerus bangsa.
Universitas Islam Darul ulum lamongan (UNISDA) dalam hal ini merupakan sebuah universitas yang benar-benar mengajarkan mahasiswanya untuk bisa terjun pada pendidikan kemasyrakatan. Dan tentunya salah satu model pendidikan yang erat dan sangat berhubungan dengan masyarakat adalah political education atau pendidikan politik. Hal ini direalisasikan dengan dibangunnya sistem student government atau pemerintahan mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan.
Sistem student government merupakan sebuah sistem pemerintahan mahasiswa yang sama halnya dengan pemerintahan yang ada di republik Indonesia dengan adanya seorang presiden kemudian wakil dan didampingi mentri-mentri yang lain juga gubernur dan masyarakat.
Kongres Mahasiswa Universitas merupakan lembaga tertinggi dalam struktur kelembagaan yang ada di kampus, Sehingga dalam hal ini BEM U memiliki posisi teratas juga mempunyai peranan penting dalam perjalanan ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) yang ada di kampus.
Badanadan eksekutif mahasiswa unisda (BEM U) adalah organisasi intra kampus yang berorientasi pada pengembangan bakat, minat, dan potensi mahasiswa. BEM U mempunyai peranan penting dalam menjalankan amanat dan aspirasi mahasiswa. adapun fungsi yang di perankan BEM di antaranya pertama berfungsi sebagai konsulidator, fasilitator dan penyampai aspirasi yang efektif  bagi segenap elemen mahasiswa. Kedua sebagai perangkat sosial yang inten mendampingi masyarakat kampus  (mahasiswa) dalam mengawal proses kesejahteraan dan keadilan secara ideal. Dalam fungsi eksekusi ini BEM U dituntut agar mampu mengembangkan kapabilitas dan kredibilitas mahasiswa sebagai  Agent Of Change dalam tata kehidupan sosial.
Dalam perkembangannya, BEM U sebagai lembaga eksekutif di tataran kampus harus mampu merancang sebuah program – program  yang sistematis, inovatif, dan edukatif  berdasarkan aspirasi dan kebutuhan mahasiswa demi kemaslahatan kampus pada umumnya. Bekal pengetahuan dan keterampilan yang telah di peroleh ini, mahasiswa tentunya akan mempunyai fundament (dasar) yang kuat guna terjun dalam realitas kehidupan masyarakat karena persoalan bangsa ini ke depan bukan sekedar polemik-polemik dalam panggung politik saja namun, juga menjadi lebih kompleks pada sektor ekonomi, agama, pendidikan, pangan dan sebagainya.
Januari lalu UNISDA baru saja melangsungkan Kongres BEM U yang diwakili oleh ORMAWA yang ada di kampus. Dalam kongres ini terlihat swangat sukses. Ini ditunjukkan dengan jumlah presentase keikutsertaan perwakilan dari ORMAWA mencapai 100%.
Kedepannya kita semua berharap bahwa UNISDA sebagai kampus Islam terbesar di Surabaya bagian barat dan mampu menjadi pioner demokrasi di dalam kampus.

0 komentar:

Posting Komentar