STUDENT GOVERNMENT
SISTEM
PEMERINTAHAN MAHASISWA
UNISDA
LAMONGAN
Mahasiswa
yang dikenal sebagai agen of social change dan agent of sosial control memiliki
peranan yang cukup vital dalam proses pembangunan, baik sifatnya pembangunan
fisik maupun pembangunan sosial.
Sebagai
Agent of social control, mahasiswa harus bisa mengawal, mengawasi, membenahi,
dan menjaga stabilitas masyarakat agar tidak terbawa arus globalisasi yang
terlalu deras yang dikhawatirkan membawa kehidupan bermasyarakat menuju
permasalahan- permasalahan yang pelik.
Kaitannya
sebagai agent of Social change atau perubahan sosial tentunya mengharuskan
mahasiswa untuk terus bisa mengabdikan hati fikiran dan tenaganya untuk society
atau lazim disebut dengan masyarakat. Mahasiswa dalam hal ini menjadi subject
penentu perubahan, membawa perubahan masyarakat menuju lebih baik, merubah
masyarakat yang belum tahu apa-apa menjadi tahu, membantu masyarakat yang masih
terbelakang untuk bisa berlari atau setidaknya berjalan cepat mengejar
kehidupan yang lebih maju.
Merupakan
sebuah tugas yang sulit untuk menjaga dan melakukan perubahan-perubahan dalam
masyarakat, apabila masyarakat sebagai subject pelaksana tidak kita libatkan
dalam perkara ini. Mahasiswa harus bisa mempersiapkan mental masyarakat untuk
siap menyongsong apapun yang akan hadir didalamnya. Persiapan yang matang ini
tentunya hanya bisa diaksanakan dengan pendidikan-pendidikan yang sifatnya
social, atau social education.
Tidak
bisa kita pungkiri saat ini, dunia pendidikan di Indonesia, secara garis besar,
masih bisa dikatakan sangat primitif. Pendidikan masih berkutat dalam lingkup
yang kurang ‘membumi’, yaitu hanya menomorsatukan penyampaian dan penerimaan
materi (material-based communication) dan mengabaikan korelasi antara
materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. Metode pendidikan seperti ini
sama sekali tidak efektif karena saat diaplikasikan ternyata materi dan keadaan
masyarakat tidak relevan. Model pendidikan yang semestinya kita optimalkan
disini adalah model yang berorientasi pada kebutuhan dan dinamika masyarakat (people-based
learning activity). Model pendidikan seperti ini sangat urgen mengingat
dinamika masyarakat baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan budaya
berkembang dengan sangat cepat. Jika dunia pendidikan tidak berusaha
mengimbangi perkembangan tersebut, maka tamatlah riwayat dan peran serta dunia
pendidikan dalam mencetak para penerus bangsa.
Universitas
Islam Darul ulum lamongan (UNISDA) dalam hal ini merupakan sebuah universitas
yang benar-benar mengajarkan mahasiswanya untuk bisa terjun pada pendidikan
kemasyrakatan. Dan tentunya salah satu model pendidikan yang erat dan sangat
berhubungan dengan masyarakat adalah political education atau pendidikan
politik. Hal ini direalisasikan dengan dibangunnya sistem student government
atau pemerintahan mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan.
Sistem
student government merupakan sebuah sistem pemerintahan mahasiswa yang sama
halnya dengan pemerintahan yang ada di republik Indonesia dengan adanya seorang
presiden kemudian wakil dan didampingi mentri-mentri yang lain juga gubernur
dan masyarakat.
Kongres
Mahasiswa Universitas merupakan lembaga tertinggi dalam struktur kelembagaan yang
ada di kampus, Sehingga dalam hal ini BEM U memiliki posisi teratas juga mempunyai
peranan penting dalam perjalanan ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) yang ada di
kampus.
Badanadan eksekutif mahasiswa unisda
(BEM U) adalah organisasi intra kampus yang berorientasi pada pengembangan
bakat, minat, dan potensi mahasiswa. BEM U mempunyai peranan penting dalam
menjalankan amanat dan aspirasi mahasiswa. adapun fungsi yang di perankan BEM
di antaranya pertama berfungsi sebagai konsulidator, fasilitator dan penyampai
aspirasi yang efektif bagi segenap elemen mahasiswa. Kedua sebagai
perangkat sosial yang inten mendampingi masyarakat kampus (mahasiswa)
dalam mengawal proses kesejahteraan dan keadilan secara ideal. Dalam fungsi
eksekusi ini BEM U dituntut agar mampu mengembangkan kapabilitas dan
kredibilitas mahasiswa sebagai Agent Of
Change dalam tata kehidupan sosial.
Dalam perkembangannya, BEM U sebagai
lembaga eksekutif di tataran kampus harus mampu merancang sebuah program –
program yang sistematis, inovatif, dan edukatif berdasarkan
aspirasi dan kebutuhan mahasiswa demi kemaslahatan kampus pada umumnya. Bekal
pengetahuan dan keterampilan yang telah di peroleh ini, mahasiswa tentunya akan
mempunyai fundament (dasar) yang kuat guna terjun dalam realitas kehidupan
masyarakat karena persoalan bangsa ini ke depan bukan sekedar polemik-polemik
dalam panggung politik saja namun, juga menjadi lebih kompleks pada sektor
ekonomi, agama, pendidikan, pangan dan sebagainya.
Januari lalu
UNISDA baru saja melangsungkan Kongres BEM U yang diwakili oleh ORMAWA yang ada
di kampus. Dalam kongres ini terlihat swangat sukses. Ini ditunjukkan dengan
jumlah presentase keikutsertaan perwakilan dari ORMAWA mencapai 100%.
Kedepannya
kita semua berharap bahwa UNISDA sebagai kampus Islam terbesar di Surabaya bagian barat dan mampu
menjadi pioner demokrasi di dalam kampus.
0 komentar:
Posting Komentar