photo Nirwana-Bannerm_zpsfb61fe90.jpg

Jumat, Mei 16, 2014
0
Cyber Komunis Lamongan-Lamongan: Untuk kesekian kalinya, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lamongan. Kali ini Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar melakukan kunker terkait ketertiban sosial.
 “Maksud dan tujuan kami datang ke Kabupaten Lamongan yakni untuk mengetahui dan mendalami bagaimana kabupaten Lamongan menangani berbagai permasalahan sosial seperti pengemis, anak jalanan, gelandangan dan anak-anak yang terjerat obat-obat terlarang (narkoba)”, ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar Gusti Abdurrahman.
Kabupaten yang terdiri dari 20 kecamatan tersebut sedang mengalami masalah sosial, menurut Gusti, karena terkenal sebagai kota yang religius. Sehingga dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memperkaya diri sendiri.
Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi saat menyambut kedatangan rombongan kunker yang terdiri dari 15 peserta tersebut menyampaikan Lamongan sudah memiliki beberapa regulasi terkait permasalahan sosial.
“Kabupaten Lamongan telah mempunyai Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan itu masuk dalam leading sektor Satpol PP. Setiap tahunnya ada kegiatan yang memang dianggarkan dalam APBD terkait operasi pelajar, operasi miras, operasi PNS, operasi PKL dan operasi PSK”, jelas Yuhronur Efendi.
Disambung oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Imam Tresno Edy, bahwa di tahun 2014 ini ada penanganan untuk 26 jenis Penyandang Masalah Kesjahteraan Sosial (PMKS). Yakni Satpol PP bekerjasama dengan 36 UPT Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur.
“Setelah dilakukan razia, yang tertangkap akan dibina di UPT Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur,’ ujarnya.
Masih terkait penanganan masalah sosdial, di tahun 2014 ini Kabupaten Lamongan telah menuntaskan bantuan Program Keluarga Harapan untuk rumah tangga sangat miskin di 27 kecamatan. Program serupa terkait pemberdayaan kemiskinan tidak hanya berada di Dinsosnakertrans. Tetapi juga dilaksanakan oleh Bappeda, Bagian Kesejahteraan Masyarakat dan beberapa SKPD lain.
  

Didatangai Sekkab, Peserta Yak Yuk Malah Grogi

Entah karena grogi atau karena memang kurang bertalenta, calon yak dan yuk Lamongan yang pada Selasa (13/5) memasuki uji talenta banyak yang kurang maksimal penampilannya. Pasalnya, Sekkab Yuhronur Efendi siang itu melihat langsung proses penjurian uji talenta Yak dan Yuk Lamongan 2014.
            Beberapa calon Yak dan Yuk terdengar sumbang dan grogi saat bernyanyi. Sehingga tim juri juga sering menghentikan penampilan si calon sebelum dia menyelesaikan talenta yang dibawakannya.
            Salah seorang panitia pemilihan Duta Wisata Yak Yuk 2014, Reza Greta Wirdinata mengungkapkan, sebelumnya ada 85 peserta yang mendaftar untuk mengikuti kompetisi tahunan tersebut. Namun saat sesi tes tulis dan wawancara Bahasa Inggris dan penampilan berjalan cat walk, tereliminasi hingga hanya menyisakan 59 orang yang siang itu melakukan uji talenta.
            Disebutkannya, selanjutnya akan dipilih 30 peserta yang terdiri dari 15 peserta pria dan 15 peserta wanita untuk maju di babak grand final pada 24 Mei mendatang di GOR Lamongan. Sebelum malam puncak, mereka akan mengikuti pembekalan dan di karantina mulai 16 Mei hingga 21 Mei.

0 komentar:

Posting Komentar