Bumi Sang Pemimpi
Terlepas saat senja menyelinap
Tak ubahnya terselubung sendu
Jejak demi jejak terasa sesak
Terpintas sekelebat duka
Bumi ini renta sudah
Dihimpit bualan nahkoda
Dicerca bibir sumbing
Didera cambuk nestapa
Setiap yang tumbuh seakan luluh
Tertekuk di sudut waktu
Merenung dan meraung
Inikah bumi sang pemimpi?
Sesak sudah hela nafas
Sebak sudah tangis di dada
Saat berlumur mimpi
Tapi bumi tiada berarti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar