photo Nirwana-Bannerm_zpsfb61fe90.jpg

Minggu, Oktober 06, 2013
0
LAMONGAN-Puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Unisda  beraksi ke Gedung DPRD, Senin (30/09/2013). Massa menuntut  DPRD menyelesaikan pembahasan penetapan lima Raperda  dan pengantar nota keuangan rancangan perubahan keuangan APBD 2013 yang belum dibahas lantaran anggota DPRD mogok saat paripurna, Selasa (24/09/2013) dan Komisi  memilih rapat sendiri untuk agenda kunker dalam daerah.
Massa bergerak dari Markas Komisariat PMII Unisda Sukodadi langsung menerobos pintu gerbang Gedung DPRD karena tidak dijaga oleh Satpol maupun polisi. dalam aksi tersebut ditemui oleh beberapa pimpinan Dewan dan mereka berjanji akan melakukan paripuna.
Massa yang bergerak tanpa mengajukan pemberitahuan ini langsung berorasi bergantian di teras gedung dengan sejumlah tuntutan dan hujatan yang ditujukan kepada para wakil rakyat yang dianggap tidak peka dengan kepentingan masyarakat.
“Jangan hanya karena empat ketua komisi jadi tersangka korupsi lalu mogok tidak mau menyelesaikan pembahasan Raperda dan PAPBD 2013. Ini rakyat yang dirugikan,”tegas Fatikhul salah satu anggota PMII dalam orasinya.
PMII melihat, ternytata status tersangka empat ketua komisi berimbas pada hak rakyat  yang tertuang dalam PAPBD 2013  yang seharusnya mendesak untuk segera disahkan.
Tapi para wakil rakyat malah menunda dan lebih memilih agenda kunjungan kerja dalam daerah dengan meninggalkan rapat paripurna pada Selasa (24/09/2013).
Kalau aksi mogok ini terus dilakukan DPRD, maka kebutuhan masyarakat Lamongan baik berupa pelayanan maupun infrastruktur akan terhambat.”Lantas bagaimana nasib masyarakat yang butuh layanan kesehatan mauoun bantuan sosial yang sifatnya mendesak ?,”tegas massa PMII.
Proses hukum biarlah berlanjut, dan hak – hak masyarakat tidak dikorbankan karena masyarakat tidak harus dirugikan karena pertarungan elit. Sehingga APBD untuk rakyat benar-benar terwujud.
Selama berorasi tak satupun wakil rakyat menemui mereka. Suasana kekosongan itupun diisi dengan aksi teatrikal anggota PMII Komisariat Unisda yang menggambarkan keluhan dan kesengsaraan masyarakat karena tidak terealisasinya pembahasan PAPBD  2013. Rakyat terlunta-lunta meminta belas kasihan para wakil rakyat.
Barulah setelah perwakilan massa mengancam hendak beraksi diluar scenario, Ketua DPRD Makin Abbas didampingi Wakil Ketua Saim dan sejumlah anggota dewan menemui pendemo. Makin memastikan, PAPBD tetap dibahas dan diselesaikan.
DPRD tidak pernah berniat mogok untuk membahas kepentingan rakyat.”Kami tidak mogok, tapi pada waktunya PAPBD itu akan beres. Tinggal menuggu waktu saja,”tandas Makin Abbas di depan pendemo.
Mendapat jawaban itu, massa kemudian kembali dan tetap akan menagih janji DPRD yang akan menuntaskan pembahasan PAPBD 2013. Massa mengancam akan kembali datang dengan jumlah yang lebih besar jika DPRD tetap pada pendiriannya mogok tidak mau menyelesaikan pembahasan PAPBD..

0 komentar:

Posting Komentar