Ibu adalah orang yang melahirkan kita ke dunia, ibu adalah orang yang tidak kenal lelah untuk menjaga kita siang dan malam, ibu adalah orang yang
mendidik kita dikala
kecil, memberikan kasih sayang yang kita butuhkan. Memang begitu mulia menjadi
seorang ibu.
Akan tetapi sudahkah
kita sadari bagaimana kita sebagai seorang anak dalam menjalankan kewajiban
kita terhadap orang tua terutama ibu?. Karena ibu memiliki derajat yang tinggi.
Sesuai dengan hadist
yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya dan yang lainnya dari Abu
Hurairah -rodhiyallahu 'anhu- berkata :
Artinya : "Seseorang bertanya kepada Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallam- : siapakah orang yang paling berhak untuk saya
berbakti kepadanya? beliau menjawab : ibu kamu, kemudian ibu kamu, kemudian ibu
kamu, kemudian ayah kamu."
Dalam hadist di atas ibu
disebut tiga kali oleh Rosullullah SAW. Ini jelas bahwa ibu adalah orang yang
harus paling untuk seorang anak berbakti kepadanya, yang kemudian menyebutkan
ayah sebanyak satu kali. Ini menjelaskan bahwa sangatlah mulia seorang ibu.
Allah SWT juga berfirman
:
Artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah
kembalimu." (QS Luqman : 14)
Allah memerintahkan
kepada hamba-hamba-Nya untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tua dan
khususnya kepada ibu. dan Allah melarang untuk berbuat durhaka kepada keduanya
dan mengancam kepada siapa saja yang berbuat durhaka kepada kedua orang tua
dengan ancaman siksaan yang sangat pedih.
Begitu mulianya seorang
ibu, karena peranannya dalam semua kesuksessan setiap manusia tidak akan lepas
dari peranan seorang ibu,.cikal bakal seseorang diawali dari didikan Ibu,
sehingga ada kalimat WANITA ( IBU ) ADALAH TIANG AGAMA DAN NEGARA. Dalam
kalimat itu dikandung maksud peranan nya
sebagai Ibu tentu saja wanita merupakan sentral figur dalam rumah tangga
sekaligus sebagai pendidik dan suri tauladan bagi putra-putrinya, yang
merupakan generasi penerus bagi suatu negara, jika peranan Wanita (ibu) mempunyai
visi keteladanan ahlakul karimah (ahlak) dan kecerdasan yang
berorientasi pada Aqidah keimanan (Agama) insyaallah akan menuju
kebaikan negara tersebut, tapi bila sebalik nya yang terjadi maka hancurlah
negara itu.
Apabila kita fahami lebih
jauh, dibalik kelemahan fisik seorang ibu terselip peran kunci yang sangat luar
biasa, ibu adalah pribadi yang melahirkan, mengasuh, mengayomi, merawat,
mendidik dan mengantarkan generasi bangsa menjadi lebih beradab, bahkan bisa
menentukan seorang anak untuk bisa mencapai ‘surga’ itu berawal dari
sosok seorang ibu.
Pengorbanan seorang ibu sungguh luar biasa, tidak ada tandingnya.
Seorang ibu selalu ikhlas melakukan apapun demi anaknya. Tak minta apapun untuk
mengganti atau membayar pengorbanannya karena memang tak akan tergantikan dan
terbayar dengan apapun.
Sehingga tidak salah kalau Negara Indonesia menetapkan HARI IBU,
yang ditetapkan pada tanggal 22 Desember melalui Dekrit Presiden No.316 tahun
1959 oleh Ir. Soekarno yang menjabat saat itu. Ini merupakan ungkapan rasa sayang
dan terimakasih kepada para ibu. Juga mengandung arti memberi pendidikan
terhadap anak-anak betapa mulianya seorang ibu dan ibu adalah orang yang paling
berhak untuk dihormati, di taati dan disayangi. SELAMAT HARI IBU.
Oleh : Tuti Muhayati, S.Pd
* Penulis adalah Guru DPK di MI Nurul Huda Slempit. Kec. Sugio Kab.
Lamongan.
Mahasiswa Program Pasca
Sarjana Universitas Darul Ulum Jombang.
0 komentar:
Posting Komentar