Cyber Komunis Lamongan: Lamongan - Alokasi pupuk bersubsidi di Lamongan diperkirakan bakal habis pada Bulan September nanti. Hal itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Jatim Agus Dono Wibawanto saat melakukan kunjungan kerja bersama anggota komisinya di Lamongan.
Terkait bakal habisnya kuota tersebut, Agus menyatakan sudah mendapat kepastian dari Kementerian Pertanian bahwa akan ada penambahan kuota pupuk melalui PAPBN 2014. Namun dia juga menyadari, keputusan penambahan tersebut bukan berada di Kementan.
“Saya sudah mendapat jaminan beberapa waktu lalu dari Kementerian Pertanian bahwa akan ada penambahan alokasi pupuk. Namun saya juga memahami bahwa yang bisa melakukan penambahan tersebut adalah Kementerian Keuangan bersama Komisi IV DPR RI, “ ujar Agus.
Kunjungan komisinya ke Lamongan tersebut, lanjut Agus, adalah dalam rangka meminta dukungan pemerintah daerah untuk mengajukan penambahan alokasi pupuk bersubsidi. Terlebih Lamongan adalah penyangga pangan nasional.
Menurut Agus, saat ini di gudang produsen tersedia stok yang cukup untuk melakukan penambahan. Namun jika tidak ada keputusan politik dari pemerintah pusat, tentu produsen tidak berani mengeluarkan pupuk tersebut.
Karena itu, tandas dia, langkah yang paling utama saat ini adalah harus ada koordinasi antar kabupaten/kota. Juga dibarengi dengan penerbitan regulasi terkait realokasi maupun penambahan alokasi tersebut.
Bupati Fadeli saat meneima rombingan Komisi B di guest house setempat menyebut sebenarnya program pengurangan kuota pupuk bersubsidi adalah bagus. Namun dia menegaskan seharusnya penurunannya jangan langsung drastis.
“Kami sudah melakukan berbagai upaya intensifikasi pertanian seperti program pertanian ramah lingkungan dan penggunaan teknologi pertanian. Seharusnya kalau mau menurunkan alokasi pupuk bersubsidi jangan langsung begini. Harusnya dilakukan secara bertahap, kasihan petani kita, “ kata dia.
Dia kemudian meminta harus ada solusi kongkrit dari Dinas Pertanian Jatim dan produsen pupuk. “Saya minta harus ada kepastian kongkrit soal ketersediaan pupuk ini. Karena saya yang setiap hari disambati petani Lamongan, “ tegas Fadeli.
Data lebih rinci terkait alokasi pupuk bersubsidi disampaikan Yanti Hadi Purnomo, Sales Supervisor PT Petrokimia Gresik. Disebutkannya, melihat tren realisasi distribusi yang terus melampaui kuota setiap bulannya, pupuk bersubsidi jenis SP-36 diperkirakan sudah habis di Bulan Juli, Urea diperkirakn habis pada September, jenis NPK diperkirakan habis pada Juli dan jenis ZA diperkirakan di Bulan Agustus sudah habis.
Di tahun 2013, total realisasi pupuk bersubsidi untuk Lamongan mencapai 139.556 ton. Dengan rincian Urea sebanyak 57.014 ton, ZA 16.591 ton, SP-36 sebanyak 20.029 ton, jenis NPK 35.572 ton dan petroganik sebanyak 10.350 ton.
Sementara di tahun ini, total realisasi pupuk bersubsidi untuk Lamongan mencapai 108.840 ton. Dengan rincian Urea sebanyak 43.778 ton, ZA 11.507 ton, SP-36 sebanyak 10.682 ton, jenis NPK 29.790 ton dan petroganik sebanyak 13.083 ton.
Sedangkan sampai dengan 20 Juni 2014, Urea sudah terealisasi sebanyak 28.914 ton atau 111,27 persen dibanding alokasinya. Kemudian Za sudah terealisasi 7.885 ton atau 101,44 persen, jenis SP-36 sudah dikeluarkan sebanyak 8.688 ton atau 126,25 persen, jenis NPK terealisasi 126,41 persen atau sebesar 20.928 ton dan petroganik sudah terealisasi sebanyak 7.377 ton atau 114,93 persen. [ding]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar