photo Nirwana-Bannerm_zpsfb61fe90.jpg

Jumat, Desember 28, 2012
0
PMIIkomisariatunisda.com: Saat kita kecil dia mengasihi dan menyayangi, dengan segala curahan dan rasa tulus hati, Merawat dan membesarkan si buah hati. Rasa capek dan penat pupus dengan senyuman buah hati. Itupun belum seberapa karena di balik semua itu dia tidak pernah mengharap apa-apa dari kita. Rasa kasih sayang nyapun semanjang masa. Itulah ibu. 

Ibu adalah orang yang melahirkan kita ke dunia, ibu adalah orang yang tidak kenal lelah untuk menjaga kita siang dan malam, ibu adalah orang yang
mendidik kita dikala kecil, memberikan kasih sayang yang kita butuhkan. Memang begitu mulia menjadi seorang ibu.
 
Akan tetapi sudahkah kita sadari bagaimana kita sebagai seorang anak dalam menjalankan kewajiban kita terhadap orang tua terutama ibu?. Karena ibu memiliki derajat yang tinggi. Sesuai dengan hadist yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya dan yang lainnya dari Abu Hurairah -rodhiyallahu 'anhu- berkata :
Artinya : "Seseorang bertanya kepada Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- : siapakah orang yang paling berhak untuk saya berbakti kepadanya? beliau menjawab : ibu kamu, kemudian ibu kamu, kemudian ibu kamu, kemudian ayah kamu."
Dalam hadist di atas ibu disebut tiga kali oleh Rosullullah SAW. Ini jelas bahwa ibu adalah orang yang harus paling untuk seorang anak berbakti kepadanya, yang kemudian menyebutkan ayah sebanyak satu kali. Ini menjelaskan bahwa sangatlah mulia seorang ibu.
Allah SWT juga berfirman :
Artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu." (QS Luqman : 14)
Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tua dan khususnya kepada ibu. dan Allah melarang untuk berbuat durhaka kepada keduanya dan mengancam kepada siapa saja yang berbuat durhaka kepada kedua orang tua dengan ancaman siksaan yang sangat pedih.
Begitu mulianya seorang ibu, karena peranannya dalam semua kesuksessan setiap manusia tidak akan lepas dari peranan seorang ibu,.cikal bakal seseorang diawali dari didikan Ibu, sehingga ada kalimat WANITA ( IBU ) ADALAH TIANG AGAMA DAN NEGARA. Dalam kalimat itu dikandung maksud  peranan nya sebagai Ibu tentu saja wanita merupakan sentral figur dalam rumah tangga sekaligus sebagai pendidik dan suri tauladan bagi putra-putrinya, yang merupakan generasi penerus bagi suatu negara, jika peranan Wanita (ibu) mempunyai visi keteladanan ahlakul karimah (ahlak) dan kecerdasan yang berorientasi pada Aqidah keimanan (Agama) insyaallah akan menuju kebaikan negara tersebut, tapi bila sebalik nya yang terjadi maka hancurlah negara itu.
Apabila kita fahami lebih jauh, dibalik kelemahan fisik seorang ibu terselip peran kunci yang sangat luar biasa, ibu adalah pribadi yang melahirkan, mengasuh, mengayomi, merawat, mendidik dan mengantarkan generasi bangsa menjadi lebih beradab, bahkan bisa menentukan seorang anak untuk bisa mencapai ‘surga’  itu berawal dari sosok seorang ibu.
Pengorbanan seorang ibu sungguh luar biasa, tidak ada tandingnya. Seorang ibu selalu ikhlas melakukan apapun demi anaknya. Tak minta apapun untuk mengganti atau membayar pengorbanannya karena memang tak akan tergantikan dan terbayar dengan apapun.
Sehingga tidak salah kalau Negara Indonesia menetapkan HARI IBU, yang ditetapkan pada tanggal 22 Desember melalui Dekrit Presiden No.316 tahun 1959 oleh Ir. Soekarno yang menjabat saat itu. Ini merupakan ungkapan rasa sayang dan terimakasih kepada para ibu. Juga mengandung arti memberi pendidikan terhadap anak-anak betapa mulianya seorang ibu dan ibu adalah orang yang paling berhak untuk dihormati, di taati dan disayangi. SELAMAT HARI IBU.
Oleh : Tuti Muhayati, S.Pd
 * Penulis adalah Guru DPK di MI Nurul Huda Slempit. Kec. Sugio Kab. Lamongan.
Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Darul Ulum Jombang.

0 komentar:

Posting Komentar