Jumat, 28 Desember 2012

PEMBANGUNAN JALAN DI LAMONGAN RAWAN JADI BANCAAN


PMII UNISDA MENGGUGAT,
ANGGARAN 20 M UNTUK PEMBANGUNAN JALAN DI LAMONGAN RAWAN JADI BANCAAN

Keterbukaan dan transparansi publik yang merupakan prinsip dan asas demokrasi ternyata Just Lips Service. Betapa tidak, ulah para kontraktor nakal yang merugikan rakyat bakal terulang lagi di Lamongan. Temuan di lapangan menunjukkan, pembangunan jalan di Lamongan yang bakal menghabiskan dana 20 M untuk kurang lebih 14 kecamatan ternyata banyak pelanggaran dan kecurangan. Indikasi kuat yang ada bahwa dari hampir semua proyek yang sudah berjalan dan bahkan ada yang akan selesei namun belum satu pun yang di pasang papan pengumuman proyek. Rakyat berhak tahu dan rakyat berhak ikut mengawasi pembangunan jalan itu.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar bagi kami selaku mahasiswa dan rakyat pada umumya. Bagaimana masyarakat bisa ikut mengawasi pembangunan ketika keterbukaan informasi dan transparansi sengaja ditutupi. Papan pengumuman proyek yang sedianya memuat informasi tentang  nama proyek penggarap, alokasi besarnya dana, asal dana, bentuk ukuran pembangunan jalan, dan lain-lain ini ketika kami telusuri di ternyata belum ada. Padahal dari survey tim kami menemukan beberapa persoalan dan kejanggalan dari semua proyek yang ada. Bebrapa hari yang lalu kita sudah menghubungi salah satu kontraktor penggarap yang kebetulan juga anggota DPRD untuk bisa ketemu dan  berdiskusi tentang ini, namun sampai detik ini belum ditanggapi. Oleh sebab itu kami sudah mempersiapkan beberapa data dan bukti pelanggaran yang siap kami adukan ke kejaksaan maupun bupati. Nama CV kontraktor penggarap pun sudah kami ketahui.
Ironis memang, dana yang susah payah diperjuangkan untuk membangun jalan ternyata rawan jadi bancaan kontraktor. Padahal rakyat Lamongan sudah menanti perbaikan jalan itu. Rakyat Lamongan sudah sangat sengsara dengan kondisi jalan yang ada, apalagi masyarakat pedesaan dan petani yang aktivitas sehari-harinya terhambat karena ongkos produksi dan transportasi harus bertambah karena jalan yang rusak ini. Kami berharap Bupati segera turun tangan dan mengambil tindakan tegas untuk para kontraktor nakal termasuk dinas PU. Bina Marga selaku institusi pemerintah yang menangani pembangunan jalan ini. Kami siap melakukan aksi besar-besaran ketika rakyat Lamongan jadi korban lagi.

Tetesan Darah Juang
PK. PMII UNISDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar