Kamis, 20 Desember 2012

Anggota DPRD Lamongan Tidur Saat Sidang Paripurna Pembahasan APBD

Massa PMII meninggalkan gedung DPRD dengan kekecewaan mendalam lantaran perjuangannya menghalangi pembilan Mobnas untuk anggota DPRD pupus sudah.

Sebelum meninggalkan Gedung DPRD, massa membakar keranda mayat  tepat di depan pintu gerbang masuk dewan. Kamis (20/12/2012) siang. Massa juga rencana membawa masalah ini ke Gubernur Jatim, Soekarwo

Aksi ini sebagai bentuk kemarahan dan kekecewaannya atas ketidak berhasilannya memperjuangan aspirasinya menghadang pembelian 25 unit mobil dinas senilai Rp 2,5 miliar untuk para wakil rakyat menggenapkan jumlah kendaraan yang sudah ada sebelumnya lewat dana alokasi khusus (DAK) 2012 sebanyak 13 mobil.

“Ini sudah bentuk permainan antara eksekutif dan legislatif meski dengan dalih mobil yang dialokasikan untuk semua anggota DPRD Lamongan itu sifatnya pinjam pakai,” ungkap Ketua PMII  Cabang lamongan  Benu Muharto

Benu jengkel melihat sikap para wakil rakyat  yang dianggap tidak bisa menempatkan skala prioritas untuk masyarakat.

Tidak puas dengan hasil pertemuannya bersama ketua DPRD, wakil ketua, serta sejumlah Ketua Komisi, Fraksi dan anggota Banggar, massa meluapkan kekecewaannya dengan kembali berorasi di jalan raya Basuki Rahmad serta membakar keranda yang diusungnya.

Benu sudah memperkirakan sejak awal, jika soal Mobnas dewan ini tetap di luluskan, masalahnya 13 Mobnas sebelumnya sudah dibagi dan tinggal tersisa15 unit lagi. Makanya dengan dalih apapun, mereka memperjuangkan kepentingannya.

Teriakan orasi, Febri Nugroho semakin lantang untuk membawa masalah ini ke Gubernur Jatim.”Dewan dan eksekutif tidak tanggap dengan apa seharusnya  yang dibutuhkan masyarakat, “tegasnya.

Hingga menunggu sampai habis miniatur keranda dilalap api, sekirar 30 menit lamanya Febri Nugroho memimpin orasi dengan kalimat yang lebih tajam dan membikin panas telinga.”Wakil rakyat penghianat dan hanya ingin enaknya sendiri,”tambah Febri.

Sepanjang aksinya, petugas tetap menjaga ketat di sekitar Gedung DPRD. Kasat Reskrim AKP Hasran, terjun langsung ke lokasi. Sementara sejumlah petugas berpakain preman juga tetap disiagakan di dalam gedung. Massa kembali setelah keranda mayat  habis karen si jago merah.

”Ini sebagai bentuk perumpamaan matinya hati nurani anggota DPRD Lamongan dan layak digantung lalu dikuburkan,”tambah Febri sembari meninggalkan lokasi aksinya untuk kembali ke sekretariat PMII Cabang Lamongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar