Sabtu, 03 November 2012

study Gender


STUDI GENDER
PK PMII UNISDA Lamongan
Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang, oleh karena itu terbentuknya perbedaan-perbedaan gender dikarenakan banyak hal. Yaitu dibentuk, disosialisasikan, diperkuat bahkan dikonstruksi secara sosial dan kulturan melalui ajaran agama maupun Negara. Mengapa jenis kelamin dapat menyebabkan perbedaan-perbedaan gender?
Konsep penting yang harus dipahami dalam rangka membahas masalah kaum perempuan adalah membedakan antara konsep sex (jenis kelamin) dan konsep gender (konstruksi sosial). Pemahaman terhadap perbedaan antara konsep sex dan gender sangat diperlukan untuk melakukan analisis dan memahami persoalan-persoalan mengenai ketidakadilan sosial yang menimpa kaum perempuan. Hal ini disebabkan karena adanya kaitan antara perbedaan gender (gender difference) dan ketidak adilan gender (gender inequlities) dengan struktur keadilan masyarakat secara lebih luas.
Perbedaan anatomi biologis antara laki-laki dan perempuan cukup jelas akan tetapi efek yang timbul akibat perbedaan jenis kelamin inilah meimbulkan perdebatan, karena ternyata perbedaan jenis kelamin secara biologis (sex) melahirkan seperangkat konsep budaya. Interpretasi budaya terhadap jenis kelamin inilah yang disebut gender. Sesungguhnya atribut dan beban gender tidak mesti ditentukan oleh atribut biologis. Jadi dapat dibedakan antara pemilikan laki-lakidan perempuan sebagai peristiwa sosial budaya dan pemilikan laki-lakidan perempuan sebagai peristiwa biologis. Yang pertama bisa disebut alat kelamin biologi. (phisikal genital) dan yang kedua dapat disebut alat kelamin budaya (cultural genital). Secara biologis memang alat kelamin adalah konstruksi biologis karena bagian anatomi seseorang yang tidak terkait dengan keadaan sosial budaya masyarakat (gender less). Akan tetapi secara budaya alat jenis kelamin menjadi faktor paling penting dalam melegitimasikan atribut gender seseorang. Begitu atribut jenis kelamin kelihatan, maka pada saat itu konstruksi budaya mulai terbentuk. Atribut ini juga senantiasa digunakan untuk menentukan hubungan relasi gender, seperti pembagian fungsi, peran dan status dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar