Cyber Komunis Lamongan - Ratusan mahasiswa Lamonganyang tergabung dalam aI-C-U (Aliensi Cinta Unisda) melakukan aksi unjuk rasa di Universitas Islam Darul ‘Ulum yang berada di kecamatan Sukodadi Lamongan, Sabtu (23/11/2013) pagi.
Dalam aksinya, para mahasiswa menuntut kejelasan status mereka sebagai mahasiswa kepada pihak rektorat (BAAK). Karena di Dikti/Kopertis Jawa Timur wilayah 7, data/nama-nama mahasiswa Unisda masih belum terdaftar sebagai mahasiswa. Dan ini terhitung sejak angkatan 2009 sampai 2013. Sejumlah tuntutan mahasiswa pun diusung dalam aksi ini. Diantaranya, mereka mendesak pihak kampus untuk segera memperjelas status mereka sebagai mahasiswa yang diakui oleh Dikti/Kopertis. Serta legalitas kampus Unisda sebagai salah satu dari 232 perguruan tinggi swasta di wilayah 7 Jawa Timur.
“Jika perguruan tinggi swasta yang setiap hari kita datangi ternyata tidak sah (tidak bernaung pada Dikti/Kopertis) lalu bagaimana nasib masa depan kita yang berharap banyak pada ijazah yang kita buru selama 4 tahun?, Lalu bagaimana dengan cita-cita yang telah kita tata?,” ungkap Zainud, salah seorang mahasiswa Unisda.
“Belum lagi wajah malu yang diterima orang tua yang bertahun-tahun mengeluarkan banyak dana demi meluluskan kita kederajat keilmuan yang lebih tinggi yang disebut sarjana,” tambahnya saat berorasi.
Zainut selaku Korlap aksi juga menambahkan, “keabsahan sebuah perguruan tinggi dari direktorat perguruan tinggi ini penting terkait sah atau tidaknya ijazah yang kita terima dari perguruan tinggi yang kita tempati menuntut ilmu, jika sebuah perguruan tinggi tersebut tidak terdaftar atau masa aktif status perguruan tinggi telah habis, maka periode lulusan ditahun tersebut dan selanjutnya tidak dapat dinyatakan lulus secara resmi oleh Dikti sebagai sarjana,” tukasnya.
Selain berorasi di depan rektorat, massa juga melakukan penyisiran ke ruang-ruang kelas perkuliahan guna mengajak mahasiswa lain bergabung.
Tak hanya itu, mereka juga sempat menyegel kantor rektorat karena tidak ditemui jajaran rektorat.
“Jika jajaran rektor sampai tidak menemui kami, maka kami pun akan memboikot ujian tengah semester (UTS) yang dilaksanakan mulai hari ini sampai Rabu,” ancam salah satu peserta aksi.
Setelah beberapa menit menyegel kantor rektorat, akhirnya para pengunjuk rasa ditemui oleh rektor Unisda, Afif Hasbullah.
Pria yang juga menjadi caleg DPR RI ini pun membenarkan tuntutan para mahasiswa dan bersedia menindak lanjuti dalam waktu dekat.
“Dari beberapa tuntutan mahasiswa, akan dikaji terlebih dahulu. Dan dalam waktu dekat data-data mahasiswa yang belum terdaftar di Dikti akan segera kami laporkan ke Kopertis,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengklaim legalitas kampus Unisda masih bernaung dan diakui oleh Dikti/Kopertis, serta menjanjikan keabsahan ijazah yang diterima oleh mahasiswa Unisda. Jika memang tidak sah, pihaknya siap mengembalikan biaya kuliah selama kurang lebih 4 tahun sebanyak 100x lipat.
“Jika masih ada hal-hal yang tidak memenuhi hak dan kewajiban mahasiswa, mahasiswa boleh tuntut janji pada saya,” janji Afif.